2020
Banyak keseruan katanya mengerjakan soal TPS di tahun ini...
Seleksi yang satu ini mungkin sudah banyak sekali menjadi cerita tersendiri buat para pendaftarnya, mulai dari perjuangan pada proses belajarnya, saat pelaksanaan ujiannya berlangsung, hingga saat pengumuman hasil ujiannya. UTBK atau Ujian Tes Berbasis Komputer ini merupakan cara masuk ke perguruan tinggi yang paling konkrit. Karena benar-benar seutuhnya mengandalkan kemampuan kita saat mengerjakan soal.
Pada tahun 2018, SBMPTN yang pelaksanaan utamanya menggunakan kertas, lalu diganti menjadi UTBK-SBMPTN di mana pelaksanaannya berbasis komputer, dan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019. Secara garis besar struktur dari SBMPTN terdiri dari Tes Kemampuan Potensi Akademik atau TKPA, dan Tes Kemampuan Dasar atau TKD Saintek (Sains dan Teknologi)/Soshum (Sosio dan Humaniora).
Sedangkan UTBK dengan struktur yang serupa hanya saja berbeda nama dan jumlah soalnya, yaitu terdiri dari Tes Potensi Skolastik dan Tes Kemampuan Akademik Saintek/Soshum. Soal-soal pada TPS sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, pengetahuan dan pemahaman umum, serta pengetahuan kuantitatif.
Jumlah soal pada TKPA terdapat 80 soal, sedangkan pada TPS terdapat 120 soal, selain dari banyak soalnya, perbedaan antara keduanya yakni berada pada bagaiamna soal ini menguji kemampuan kita. TKPA yang masih melibatkan matematika dasar, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris terlihat menguji pemahaman kita akan subjek tersebut. Sedangkan pada TPS, menguji kemampuan kognitif, yang artinya kurang lebih seperti menguji kemampuan belajar kita.
Untuk uji kemampuan pengetahuannya sendiri, pada TKD terdapat 60 soal yang mana masing-masing subjek terdapat 15 soal, subjek tersebut yaitu matematika, fisika, biologi, kimia. Pada TKA total terdapat 80 soal, yang artinya terdapat 20 soal pada masing-masing subjek.
Sistem penilaian pada SBMPTN yakni mendapat +4 poin jika benar, 0 poin jika dikosongkan, dan -1 apabila salah, berbeda pada UTBK, di mana benar mendapatkan +1 poin, dan mendapatkan 0 poin apabila tidak diisi ataupun salah.
Tim ISENG sendiri sangat setuju dengan adanya perubahan format dari TKPA menjadi TPS sendiri, mengingat tes ini benar-benar menguji kemampuan kita dalam mempelajari sesuatu. Maksudnya gini, bisa saja ada orang yang sejatinya cerdas hanya saja kesempatan belajar dia yang kurang beruntung, sehingga kesannya jarang belajar.
Dan satu lagi, dengan sistem penilaian yang baru, saya sarankan kerjakan sebisanya, Tim ISENG menghindari berkata "Isi aja kan gak ada pengurangan nilai, siapa tahu benar". Saya sarankan kalian kerjakan aja sebisanya jangan kesannya mengakali supaya kalian lolos ke PTN.
Buat kalian yang penasaran, seperti apa sih soal-soal baik SBMPTN dan UTBK ini, kalian bisa mengaksesnya secara gratis di bawah ini, yaitu soal-soal tahun sebelumnya, tentunya dengan pembahasan yang eksklusif, kuy tunggu apa lagi.