Suhu dan Perubahannya
Penulis: Lintang Erlangga
Daftar Isi
Suhu dan Perubahan
Kalau kita lagi pesen minuman, misal lagi di warung kopi, biasanya pelayannya nanyain kita, "minumannya panas, sedang, atau dingin?". Contoh-contoh sederhana seperti itu nampaknya perlu dikembangkan lebih lanjut, misal kita mau panasnya diantara panas dan sedang.
Celcius
Atau mungkin kita mau dingin tapi agak panas, nah di sini nampaknya kita perlu sesuatu yang lebih konkrit dan direpresentasikan secara angka, yaitu suatu ukuran panas, dan suhu adalah ukuran yang dimaksud. Ada beberapa macam ukuran suhu, yang pertama
yaitu dalam skala derajat celcius yang biasa dituliskan .
Jadi suatu suhu tertentu dapat diwakilkan oleh suatu besaran seperti ,
, negatif pun bisa
), dan lainnya. Mungkin di antara kalian ada yang bertanya, dari mana asal satuan ini? Jadi, satuan ini ditentukan
berdasarkan sifat dari air.
Suhu merupakan kondisi di mana air mengalami perubahan wujud, dari cair ke padat (beku). Kemudian suhu
juga menandakan kondisi tertentu, yakni kondisi di mana air mengalami perubahan wujud, kalau kondisi ini air berubah dari cair menjadi gas (uap).
Fahrenheit
Yang kedua, yaitu skala derajat fahrenheit atau . Jika sebelumnya merupakan derajat di mana air berubah wujud, kalau satuan yang kali ini merupakan derajat di mana suatu larutan, yakni campuran garam dan air, mengalami perubahan wujud. Suhu
kondisi di mana larutan tersebut beku (dari cair ke padat).
Kemudian suhu merupakan kondisi di mana larutan yang dimaksud mendidih (dari cair ke gas).
Reamur
Kemudian yang ketiga ada skala derajat reamur atau , mirip seperti skala derajat
, di mana pada
titik
beku air juga berada di nol,
.
Perbedaannya, pada titik didih berada di
.
Kelvin
Selain itu, ada juga satuan kelvin atau disingkat K, tunggu..., kok gak disebutin derajatnya juga? Jadi gini, satua ini merupakan satuan yang sifatnya mutlak, kalau ketiga skala lainnya bisa didefinisikan suhu pada negatif.
Pada satuan ini, suhu terendah berada di , dan penentuannya bukan berdasarkan pada zat, ataupun larutan tertentu ketika beku dan mendidih, melainkan berkaitan dengan energi panas yang dimiliki suatu benda.
Satuan ini bersifat mutlak, tidak bergantung pada zat yang sedang diukur suhunya. Maksudnya, kalau suatu zat ataupun larutan diukur menggunakan Kelvin, maka energi panas yang dimilikinya sama.
Hal ini berbeda dengan ketiga satuan sebelumnya, seperti contoh, energi panas dai air yang bersuhu 30 derajat celcius akan berbeda dengan minyak dengan temperatur yang sama.
Pada suhu 0 kelvin, suatu benda benar-benar dikatakan tidak mempunyai energi panas.
Termometer
Diantara kalian mungkin ada yang "iseng" terpikirkan, bagaimana kita mengukur suhu? Alat yang bernama termometer adalah jawabannya. Ada banyak macam jenis-jenis termometer, salah satunya adalah termometer air raksa. Cara penggunaannya pun cukup mudah.
Cara Kerja
Misal kita mau mengukur suhu air, maka kita celupkan termometer tersebut, kemudian kita perhatikan kenaikan level air raksanya. Mungkin kita gak akan terlalu fokus pada bagaimana kita menggunakan alat ukur ini.
Kenaikan level cairan tersebut merupakan hasil dari sifat secara mikroskopik dari atom-atom penyusun air raksa. Ketika dipanaskan, jarak antar atom air raksa akan melebar sehingga volumenya meningkat.
Yang menjadi perhatian kita kali ini yaitu, bagaimana ketika kita mempunyai informasi suhu pada skala tertentu, kemudian kita ingin mengetahui suhu tersebut pada skala, ataupun satuan suhu lainnya. Intinya bagaimana keempat skala diatas saling berhubungan.
Konversi Suhu
Cara yang paling sederhana untuk melakukan konversi suhu, yaitu kita melihat grafik perbandingan antara kedua suhu, misal yang pertama kita ingin mengkonversi suhu dari Celcius menjadi Fahrenheit.
Celcius ke Fahrenheit dan Sebaliknya
Karena titik beku air pada skala Celcius berada di , sedangkan Fahrenheit berada di
, dan untuk titik didih air, pada skala
berada di
, sedangkan
berada di
Maka kita dapat menggambarkan grafiknya seperti di bawah ini. Nah, sebenarnya untuk menggambar grafik tersebut cukup mudah, kalian bahkan bisa mengilustrasikannya sendiri, yakni menggunakan konsep persamaan garis lurus.

Setelah itu, kita dapat mencari persamaan garis pada perbandingan tersebut dengan rumus. Persamaan ini ditentukan sdemikian rupa sehingga garis yang dimodelkan melalui kedua titik beku dan didih dari kedua skala.

Jika kita anggap sebagai
, dan
dianggap sebagai
. Maka titik pertama
adalah
, dan titik kedua
adalah
, maka persamaan garisnya adalah.



Persamaan konversi dari menjadi
tersebut lalu disederhanakan menjadi.

Sedangkan untuk melakukan konversi sebaliknya, yakni cukup mengubah wujud persamaannya menjadi.

Dengan ide bahwa hubungan dari keempat suhu ini linear, maka menggunakan konsep yang sama kita juga dapat mengetahui hubungan dengan keempat skala tersebut. Tentunya kita perlu mengetahui acuannya terlebih dahulu, dan dalam hal ini paling enak kita gunakan titik didih dan bekunya air.
Celcius ke Kelvin dan Sebaliknya
Konversi selanjutnya, misal kita ingin konversi dari ke
. Titik didih pada masing-masing skala yaitu
dan
, sedangkan titik bekunya yaitu
dan
.

Misal merepresentasikann
, sedangkan
merepresentasikan
dengan titik 1 sebagai
dan titik 2 sebagai
. Dengan konsep yang sama, maka didapat.



Konversi dari menjadi
yaitu.

Dan untuk sebaliknya, yakni .

Dengan demikian, karena idenya bener-bener sama, hubungan keempat skala tersebut bisa kita ringkas sebagai berikut.
Celcius ke Reamur dan Sebaliknya
Konversi dari menjadi
.

Kemudian untuk konversi sebaliknya .

Fahrenheit ke Kelvin dan Sebaliknya
Perlu diingat teman-teman, kalau acuannya air, maka pada kedua skala harus merupakan menunjukkan nilai untuk zat yang sama. Dengan itu, konversi dari menjadi
.

Untuk sebaliknya .

Fahrenheit ke Reamur dan Sebaliknya
Perubahan dari skala menjadi
.

Lalu untuk sebaliknya

Kelvin ke Reamur dan Sebaliknya
Konversi dari menjadi
.

Untuk sebaliknya .
