Sisi Positif Dari Mengingat Rumus Saat Belajar

Lintang Erlangga - August 3rd, 2021

Pandangan lain tentang menghafal rumus
Pandangan lain tentang menghafal rumus.

Perkembangan cara belajar di Indonesia sejauh ini yang saya lihat memang ada kemajuan. Hal ini tak lepas dari banyaknya orang-orang yang mendedikasikan dirinya dalam bidang pendidikan.

Tapi hal ini bukan berarti Indonesia jaman dulu pendidikannya gak bagus, dari dulu juga penekanan pada pemahaman ketimbang mengingat udah ada. Saya sendiri tahu ini dari orang tua saya yang pernah bilang "pelajaran itu dimengerti bukan dihafal". Hanya saja saat ini kesadaran siswa di Indonesia yang sudah meluas (kelihatannya).

Apakah kedepannya kemampuan mengingat seseorang akan ditinggalkan? Tentunya tidak, karena mengerti sesuatu sendiri juga berarti kita ingat pada sesuatu.

Penekanan pada kognisi tetap menjadi prioritas utama, namun menghapal rumus juga bukanlah hal yang buruk. Ada beberapa hal yang bisa menunjang pemahaman kita dengan mengingat sebuah rumus. Kira-kira apa aja tuh?

Manfaat ingat rumus
Manfaat ingat rumus.
Daftar Isi

Membantu Saat Ujian

Memang ujian itu bukanlah objektif utama kita semua dalam proses belajar, tapi ujian itu bisa menjadi metric seberapa jauh proses kita belajar. Serta bisa juga menjadi tolak ukur terhadap pemahaman materi yang telah dipelajari.

Jadi yang dimaksud dengan ingat rumus di sini yaitu bagaimana kita mengingat intepretasinya. Contohnya gini, misal rumus gaya listrik F=k\frac{q_1 q_2}{r^2}, asumsikan kita paham secara konsep seperti bagaimana gaya tersebut diperlakukan seperti halnya vektor, terus paham bagaimana besar gayanya dipengaruhi oleh mediumnya.

Namun jika kita tidak ingat wujud rumusnya, artinya bisa saja kita gak tahu besaran apa saja yang berpengaruh, dan seberapa besar porsi (dikuadratkan atau tidak) parameternya dalam menyumbang magnitudo gayanya.

Nah biar gak salah paham, dari contoh sebelumnya kalian seharusnya juga melihat bahwa mengingat rumus serta paham konsepnya seolah-olah saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

Di Indonesia Ujian Masih Penting

Alasan ini sengaja saya sertakan karena di Indonesia, ujian itu menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan akademik baik siswa di sekolah maupun mahasiswa di perkuliahan. Jadi sehebat apapun seseorang dalam memahami konsep, tapi kalau lupa rumusnya bisa saja gagal dalam ujian, dan bikin kita ngehabisin waktu buat persiapan lagi untuk mengulang tahun depan, ataupun semester berikutnya.

Yang seharusnya kalian sudah mempelajari hal-hal atau materi baru lainnya, eh malah harus belajar lagi hal yang sama gara-gara mengulang. Bener-bener gak efisien waktu kan.

Ingat: Fokus utama kalian tetap ke problem solving-nya ya, jangan sampai kalian salfok (salah fokus) ke hasil alias nilainya.

Mentrigger Pemahaman Materi Lainnya

Beberapa materi di fisika itu bisa saling berhubungan atau bisa juga mempunyai kemiripan dalam wujud rumusnya. Contoh seperti sebelumnya, yaitu pada gaya listrik.

Analogi Konsep

Dalam urutan materi pelajaran berdasarkan silabus untuk anak SMA, biasanya gaya gravitasi itu kan dipelajari terlebih dahulu ketimbang gaya listrik. Saat mempelajari gaya Coulomb, akan lebih mudah kita mencerna ketika kita INGAT dan PAHAM mengenai konsep serta rumus gaya gravitasi.

Analogi yang bisa dibandingkan yaitu, bagaimana suatu objek mempunyai sifat bawaannya alaminya (massa analogi dengan muatan), dan sifat tersebut mempengaruhi besar gaya. Kemudian ada konstanta pengalinya juga, serta yang paling sama banget yaitu jarak antara kedua objek.

Tapi kan bisa baca buku atau cari di internet ketika lupa? Betul, tapi ketika ketika mengingat, bakal lebih cepat juga kita belajar. Dan menurut saya nih ya, biasanya orang yang sudah ingat baik konsep maupun rumus itu orang yang bener-bener udah paham banget sama materinya (hanya opini).

Terus, kalian pernah gak sih ngalamin lagi enak-enak belajar, pokoknya lagi dapet banget momentum untuk mencerna materi, eh tiba-tiba dipanggil sama orang lain. Biasanya ketika kita balik lagi untuk belajar, malah lupa apa yang tadi kita bayangkan. Nah, momentum ini yang saya maksud dari analogi sebelumnya.

Konsep Juga Harus Dihafal

Tak jarang juga konsep langsung tetera dalam bentuk rumus. Seperti contoh, saat kita mempelajari gelombang bunyi tentang intensitas/taraf, penjelasannya biasanya langsung ke definisinya ya gak? Yaitu intensitas merupakan daya per satuan luas. Konsep seperti ini kan memang didefinisikan sedemikian rupa sehingga bisa mendeskripsikan ataupun menyatakan fenomena di alam menggunakan angka.

Anggap konsepnya salah, apa kabar ilmu engineering yang ada di dunia? Bisa jadi kalau konsepnya salah, kualitas telepon yang digunakan orang-orang akan sangat buruk, atau mungkin teknologinya belum semaju saat ini. Dengan itu, kita menyikapinya cukup dengan sepakat akan bentuk rumus tersebut.

Lagi-Lagi Menolong Saat Ujian

Ada pula contoh lainnya ketika lagi ujian, tidak mungkin kita harus mengingat lagi bagaimana suatu rumus ditemukan berdasarkan suatu eksperimen. Tentunya kita hanya perlu hasil akhir dari eksperimen tersebut (dalam situasi tersebut), bisa dalam bentuk persamaan ataupun secara kualitatif.

Kalau istilah umumnya adalah reinvent the wheel (artinya kurang lebih, membuat kembali yang sudah diciptakan), dan tentunya kita tidak perlu lagi menciptakan sesuatu yang sudah ditemukan sebelumnya. Tugas kita yaitu mengembangkan sesuatu yang udah ada. Kecuali kalau kalian emang iseng buat cari tahu asal-mulanya, tapi, apa gak habis waktu tuh pas lagi ujian, hehe.


Jadi, proses mengingat itu tidak selalu buruk untuk kita semua dalam proses belajar. Karena di sisi lain, ketika kita paham akan suatu materi juga berarti kita ingat akan konsepnya, seperti yang dijelaskan tentang analogi konsep. Tapi...., ingat juga kalau kalian berlebihan mengingat suatu mata pelajaran dengan mengabaikan pemahaman materinya juga gak bagus.

Mungkin bahasan kali ini lebih cocok sebagai sebuah saran dalam menghadapi ujian. Dalam proses belajar yang aslinya, tentunya dan sangat jelas bahwa pemahaman itu lebih penting ketimbang sekedar mengingat rumus.

Dan satu yang perlu diingat lagi, proses pembelajaran itu melalui beberapa tahap. Apabila kalian penasaran apa aja tahap yang dimaksud, kalian bisa coba baca-baca artikel mengenai 3 tahapan dalam belajar.

Satu lagi, takut ada yang penasaran, jadi motivasi saya bikin artikel ini adalah saya pernah berada di satu kondisi di mana saya merasa bahwa, saya gak perlu lagi mengingat materi. Alasan utamanya, karena sekarang kita bisa mengakses informasi dengan mudah, bisa itu lewat ebook ataupun internet. Tapi pikiran saya terbuka ketika menghadapi ujian, buat apa coba gagal hanya gara-gara gak ingat sebuah rumus sederhana?

Dari situlah mulai merubah pikiran saya, dan mulai merasakan ada beberapa manfaat juga yang didapat. Bukan sebuah ide yang terbaik, tapi harapannya bisa memperluas sudut pandang teman-teman.

Oke disudahi dulu ngobrol-ngobrol santainya, semoga tulisannya bisa bermanfaat.
 

Label
Lintang Erlangga
Lintang Erlangga

Lintang Erlangga merupakan alumni Teknik Elektro UGM 2016, dan juga mantan anggota Gadjah Mada Robotics Team sebagai perwakilan kampus pada kompetisi robot tingkat regional hingga nasional.

Komentar