Penjelasan Ilmiah dan Fakta Menarik Dibalik Munculnya Pelangi
Ibnu Riski - March 12th, 2021
Pagi itu Ahmad baru saja pulang dari sekolah. Karena rumahnya dekat dan hanya berjarak beberapa kilometer saja, membuatnya memutuskan untuk berjalan kaki. Maklum memang udah biasa aja pulang jalan kaki sembari ditemani sepoi-sepoi angin yang berjalan melintasi hangatnya udara.
Suasana sore itu begitu cerah dan tak ada tanda-tanda mau hujan. Namun, tiba-tiba pada saat Ahmad sedang di jalan. Eh, kok hujan turun tanpa ia duga dari atas langit. Sungguh aneh memang, “Kok cerah-cerah begini bisa yah tiba-tiba hujan”, kata Ahmad sambil keheranan.
Setelah beberapa saat ketika ia sudah hampir sampai di rumahnya Ahmad pun melihat ada yang berbeda dengan langit pada waktu itu. Ya, ternyata ada warna-warni yang mengagumkan di sana. Biasanya kita kenal dengan nama pelangi (rainbow).
Daftar Isi
Kenapa bisa ada pelangi yah?
Heran. Itulah yang bisa menggambarkan raut wajah Ahmad setelah ia melihat pelangi tersebut. Sebenernya kenapa sih bisa ada pelangi? Mari kita bahas secara perlahan!
Kalo kita lihat lagi ya, sebenarnya awalnya cuaca sore itu kan biasa-biasa aja ya, gak ada tanda-tanda mau hujan, tapi kok bisa hujan? Untuk menjawab hal tersebut, kalian harus tahu satu hal terlebih dahulu.
Memang gak semua hujan yang kita alami ini, harus ditandai sama awan mendung dan kelabu. Kadang-kadang hujan juga kerap turun tiba-tiba meskipun cerah seperti yang digambarkan oleh kejadian di atas.
Proses Terjadinya Hujan
Sebelum kita ngebahas tentang pelangi, sebelumnya kita kenalan dulu yuk sama apa yang menyebabkan pelangi itu ada. Kira-kira apa hayo?
“Hujan bro!”
Yap bener banget, kali ini kita bakal kenalan dulu sama yang namanya hujan. Itu loh yang biasanya suka di sebut-sebut sama orang-orang yang lagi galau haha (katanya sih banyak kenangannya gitu).
Lanjut, hujan sendiri merupakan suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya proses presipitasi. Apalagi ini proses presipitasi? Yaitu, turunnya air hujan dari atas bumi dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara dan juga karena adanya gaya gravitasi. Sebenarnya awan itu kan punya massa, dikarenakan adanya gaya gravitasi maka massa awan yang makin lama semakin berat itu membuatnya ke bumi.
Kalo misal dalam siklus hidrologi sendiri hujan dibagi menjadi tiga jenis. Pertama hujan frontal, kedua hujan orografis, dan yang terakhir adalah hujan zenith.
Hujan Frontal
Hujan-hujan tersebut punya keistimewaanya tersendiri. Kalo misal hujan frontal itu terjadi karena adanya pertemuan antara angin musim panas yang membawa uap air lembab serta udara yang bersuhu rendah. Biasanya peristiwa ini terjadi di bidang front, yaitu salah satu tempat yang mudah untuk terjadinya proses kondensasi dan pembentukan awan.
Hujan Orografis
Coba disini ada gak yang pernah naik gunung? Di gunung kan biasanya ada hujan. Hujan itu lah yang disebut dengan hujan orografis. Hujan ini memang biasanya sering terjadi di wilayah pegunungan. Hujan ini bisa terjadi karena adanya kenaikan udara yang mengandung uap air dari daerah lembah menuju ke atas karena adanya uap air dari daerah lembah menuju ke atas karena dibawa oleh angin.
Nah, naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung dan kemudian terkondensasi hingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan orografis tadi. Selain itu, terjadinya hujan ini juga bisa disebabkan karena adanya angin fohn.
Lah apaan lagi tuh angin fohn?
Oke nanti gue bahas di waktu lain deh. Selain itu, penyebab lain dari hujan orografis ini bisa terjadi karena udara yang mengandung uap air naik ke atas gunung dan turunnya air di lereng gunung.
Hujan Zenithal
Terakhir adalah hujan zenithal (konveksi), hujan ini bisanya terjadi pada siang hari sehingga ada pula yang menyebutnya sebagai hujan tengah hari. Terjadinya hujan ini disebabkan oleh udara yang naik karena pemanasan udara yang tinggi. Hujan zenithal disebut juga sebagai hujan ekuatorial karena terjadi di wilayah tropis, yaitu daerah yang mempunyai iklim tropis (salah satunya Indonesia). Makannya kenapa di Indonesia itu suka ada istilahnya hujan poyan (kalau dalam bahasa Sunda) seperti apa yang dialami oleh Ahmad dalam cerita di atas.
Ciri-ciri hujan zenithal biasanya terjadi di wilayah yang mempunyai iklim tropis, terjadi di siang hari ketika matahari sedang terik atau ketika cuaca sedang cerah-cerahnya. Dan biasanya juga suka ditandai dengan awan hitam atau gelap.
Lalu Kenapa Bisa Terbentuk Pelangi?
Pelajaran ini sudah kita pelajari saat kita di bangku SMP. Seperti kita tau, pelangi bisa terbentuk karena adanya proses pembiasan yang diakibatkan oleh sinar matahari dan juga air hujan.
Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan, dan pembiasan ini merupakan salah satu sifat cahaya. Pada saat cahaya matahari merambat di udara, ia terbiaskan oleh titik-titik air hujan dan menghasilkan warna-warna indah yang terpisahkan. Jadi pelaku utamanya adalah butiran air di langit yang membelokkan cahaya hingga sudut tertentu. Fenomena ini mirip dengan salah satu pembahasan kita pada materi mengenai cahaya.
Gak Bisa Berdiri Tepat Di Bawah Pelangi
Uniknya, kalian pernah gak sih kepikir untuk berdiri tepat di bawah pelangi? Kalau pernah kepikir kayak gitu, kayaknya kalian bakal cepat tua deh, hehe. Alasannya karena, pelangi hanyalah ilusi optik, pelangi gak ada posisi pastinya seperti pada sistem koordinat. Kita gak bakal bisa ngejer pelangi, makanya jaraknya seolah-olah kayak sama terus, meskipun kalian sedang berkendara.
Oke mungkin segitu aja dulu sedikit cerita tentang pelangi. Pelangi memang indah, bahkan kalau di lagu Jamrud selain di langit ada juga di bola mata-mu. Sampai jumpa di tulisan gue berikutnya ya. Dan seperti biasa.
Salam ISENG!